gravatar

SBI, Langkah Maju Siapkan SDM Unggul

Oleh Drs. H. Dadang Hendrana, M.M.Pd.

Kompetisi, perjuangan, inovasi, kreativitas, keunggulan, dan kompetensi adalah jargon-jargon dari manusia yang berpikiran maju dan mau berubah. Era globalisasi semakin menuntut kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing secara internasional.

Sumber daya manusia yang unggul hanya akan dihasilkan oleh pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas inilah yang harus terus-menerus diupayakan, baik oleh pemerintah maupun oleh para pelaksana pendidikan di lapangan.

Departemen Pendidikan Nasional telah melakukan rintisan sekolah bertaraf internasional (SBI) untuk menjawab tuntutan dan tantangan zaman dalam menyiapkan SDM unggul dan berkualitas. Salah satunya adalah rintisan SMP bertaraf internasional yang dimulai tahun ajaran 2007/2008, yang selanjutnya disebut rintisan sekolah bertaraf internasional.

Rintisan SBI pada tingkat SMP diselenggarakan dengan beberapa alasan. (1) Sejak tahun 2004 telah ada sebanyak 1.027 SMP di seluruh Indonesia yang telah menjadi rintisan sekolah standar nasional (SSN), yaitu sekolah yang minimal telah memenuhi standar nasional pendidikan (SNP) sebagaimana disebutkan dalam PP No. 19 Tahun 2005 yang terdiri dari SKL (standar kompetensi lulusan), SI (standar isi), standar proses, standar tenaga pendidik dan kependidikan, standar pengelolaan, standar sarana, standar pembiayaan, dan standar penilaian. SMP yang ditunjuk sebagai rintisan SSN setelah lima tahun diharapkan dapat menjadi SSN mandiri atau sekolah bertaraf internasional. Dengan kata lain, SSN adalah embrio rintisan SBI di SMP.

(2) Sejak tahun 2004, terdapat beberapa SMP yang ditetapkan sebagai sekolah koalisi di setiap provinsi. Sekolah koalisi adalah SMP yang melaksanakan kerja sama dengan negara-negara ASEAN dalam berbagai bidang dan melaksanakan pembelajaran dalam bilingual (bahasa Inggris dan Indonesia) untuk mata pelajaran matematika dan IPA. Dengan demikian, sekolah koalisi ini juga merupakan embrio untuk menjadi rintisan SBI.

(3) Pengalaman beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa sejumlah siswa Indonesia mampu bersaing dalam lomba matematika dan sains serta bidang-bidang nonakademik tingkat internasional. Hal ini memperkuat alasan akan pentingnya peyelenggaraan rintisan SBI di SMP.

(4) Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN No. 20/2003) Pasal 50 ayat 3 yang menyebutkan bahwa, "Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional".

Dengan alasan-alasan di atas, posisi keberadaan SBI merupakan hal penting pada upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia yang sudah tidak dapat ditawar lagi dalam era globalisasi. Era globalisasi telah membuka peluang bagi dunia untuk membuka sekolah-sekolah internasional di mana saja termasuk di Indonesia, yang semakin banyak tumbuh tersebar di kota besar, termasuk Kota Bandung. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah Kota Bandung khususnya dalam menyediakan dan meningkatkan mutu layanan pendidikan unggul bagi masyarakat kotanya.

Bagaimana pemerintah kota/kabupaten di Jawa Barat mengimbangi pertumbuhan sekolah internasional yang didirikan negara-negara lain di Indonesia? Bagaimana kita mempertahankan karakter budaya lokal yang berwawasan global (think globally act locally) sehingga penyelenggaraan SBI menjadi tanggung jawab yang akan dipikul bersama dengan masyarakat dan stakeholders pendidikan.

Meminjam istilah Rhenald Kasali, dengan SBI kita akan melakukan learn from the future. Artinya, kita belajar menciptakan hal-hal baru dengan imajinasi (visioner). Kita tidak akan berpikir biasa, tetapi "yang memungkinkan" (the way it could be). Kurikulum yang akan diterapkan dalam SBI adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang disinergikan dengan kurikulum bertaraf internasional dengan mengambil standar mutu pembelajaran seperti IBO (International Baccalaureate Organization) dan standar mutu kelembagaan ISO 9001:2000.***

Penulis, Kepala SMPN 2 Kota Bandung.